Sahabat memahami ,,,,,,,,,,,,Sambungan Dari ...
Filsafah ajaran siti jenar,,,,,,,,,,,,,
Nah sahabat menyambung dari artikel sebelumnya yang telah membahas tentang siti jenar
Semoga dengan cerita yang mejelaskan juga memahami ajaran siti jenar tersebut maka kita dapat lebih dewasa dalam menyikapinya , jika Allah ternyata kaya akan ilmu , dan ilmu Allah tidaklah dapat di tulis bahkan seumpama lautan di buat menampung ilmunya Allah . Maka /lautan /tersebut /tidak /akan /mungkin /mampu menampungnya.Sebab Allah Kuasa Maha tau dari segala apa yang Kita tidak pernah tau ,Jadi /kesimpulanya /,Allah menciptakan /hamba -hambanya /itu tidak sama . Maka (fahamilah/) jika perbedaan/ perbedaan tersebut /akan menambah/ pengetahuan Kita.Yang jelas semuanya itu telah berjasa besar menyebarkan agama Allah di muka bumi ini . sampai detik hari ini. Semestinya Kita selalu harus dapat bershukur atas karunia yang di berikan Allah terhadap kita .
Seperti yang telah di rangkum dalam sebuah buku (pantheisme en monisme in de javaavsche/) karya atau yang di tulis oleh tulisan (zoetmulder, SJ/).pada (1935/) yang telah menyebutkan juga menjelaskan bila siti jenar tersebut telah memahami maupun telah melihat jika
sumber gambar https://pixabay.com/
1.kematian tersebut ada surga maupun neraka,
1.kematian tersebut ada surga maupun neraka,
2 jika yang namanya.bahagia dan bencana ini dapat ditemui di dunia. /neraka /surga juga tidak luput ini dapat di temui dalam batin saja,neraka tersebut yakni seperti sakat hati seumpama surga yakni kesenangan. Namun ternyata banyak dari mereka - mereka yang salah untuk mengartikan, berjuang untuk menjalani jalan agar dapat menuju di kehidupan atau biasanya di sebut (ngudi dalan ing gesang) dengan cara – cara seperti dengan membuat keonaran - keonaran maupun dengan membuat keributan – keributan dengan cara – cara seperti saling membunuh, demi untuk mendapatkan yakni jalan menuju pelepasan wadah busuk menuju dari kematian.
Siti jenar ……
Ini berpegang yakni pada konsep – konsep jika manusia tersebut merupakan sebuah jelmaan dari sifat dan dzat Tuhan, maka kemudian ia memandang melihat alam ini atau alam semesta ini sebagai (makrokosmos/) juga dapat di samakan dengan (mikrokosmos/). Manusia ini memiliki dan mempunyai sesuatu antara lain terdiri dari jiwa juga raga
Menurut siti jenar manusia yang mana telah memiliki yakni jiwa dengan jjiwa sebagai penjelmaan dari pada (dzat Tuhan) raga merupakan sebuah bentuk luar dari jiwa yang telah dilengkapi seperti pancaindera dan berbagai macam organ tubuh. Hubungan antara jiwa maupun raga akan dapat berakhir setelah adanya kematian manusia di dunia, menurutnya ini merupakan alat untuk melepasnya manusia dari berbagai belenggu – belenggu di Alam kematian di dunia ini, selanjutnya manusia tersebut dapat segera manunggal dengan Tuhan – nya dalam alam ke keabadian.
Siti Jenar
sumber gambar https://pixabay.com/
Memandang jika ilmu pengetahuan yakni tentang seutuhnya kebenaran Ketuhanan itu dapat diperoleh –nya sebab manusia tersebut telah bersama’an dengan tingkat penyadaran diri pribadi manusia itu sendiri/, Ini dapat terjadi sebab oleh proses yakni timbulnya ilmu pengetahuan itu yang telah bersamaan dengan proses timbulnya atau dengan munculnya yakni kesadaran subyek terhadap obyek yakni (proses intuitif/). Seperti juga Menurut buku Al-Jami’ah (1962) ( widji Saksono/) telah di sebutkan jika wejangan – wejangan pengetahuan yang di ungkapkan oleh siti jenar kepada kawan-kawan - nya tentang pengetahuan dan pemahaman tentang penguasa’an hidup, maupun juga tentang so’al pintu – pintu kehidupan, maupun tentang so’al tempat hidup kekal dan abadi yang tidak akan berakhir di kelak kemudian hari,maupun juga tentang beberapa hal soal kematian(mati) yang telah sebenar benarnya dialami di dunia sa’at ini juga tentang soal kedudukan - nya yang maha luhur. Nah dengan begitu tidak ada salahnya jika sebagian besar orang menganggap ajaran – ajaranya tersebut merupakan ajaran yakni ( kebatinan/ ) artian maha luas, ini lebih menekankan terhadap aspek –aspek kejiwaan dari pada aspek –aspek lahiriah dhohiriyah semata , tidak aneh jika ada yang menyimpulkan jika konsepsi ini bertujuan terhadap hidup manusia itu sendiri.tidak lain juga tidak bukan ,merupakan bersatuan antara manusia dengan Tuhan –nya yakni yang lebih terkenal dengan (Manunggaling – kawula kelawan gusti/).
Memandang jika ilmu pengetahuan yakni tentang seutuhnya kebenaran Ketuhanan itu dapat diperoleh –nya sebab manusia tersebut telah bersama’an dengan tingkat penyadaran diri pribadi manusia itu sendiri/, Ini dapat terjadi sebab oleh proses yakni timbulnya ilmu pengetahuan itu yang telah bersamaan dengan proses timbulnya atau dengan munculnya yakni kesadaran subyek terhadap obyek yakni (proses intuitif/). Seperti juga Menurut buku Al-Jami’ah (1962) ( widji Saksono/) telah di sebutkan jika wejangan – wejangan pengetahuan yang di ungkapkan oleh siti jenar kepada kawan-kawan - nya tentang pengetahuan dan pemahaman tentang penguasa’an hidup, maupun juga tentang so’al pintu – pintu kehidupan, maupun tentang so’al tempat hidup kekal dan abadi yang tidak akan berakhir di kelak kemudian hari,maupun juga tentang beberapa hal soal kematian(mati) yang telah sebenar benarnya dialami di dunia sa’at ini juga tentang soal kedudukan - nya yang maha luhur. Nah dengan begitu tidak ada salahnya jika sebagian besar orang menganggap ajaran – ajaranya tersebut merupakan ajaran yakni ( kebatinan/ ) artian maha luas, ini lebih menekankan terhadap aspek –aspek kejiwaan dari pada aspek –aspek lahiriah dhohiriyah semata , tidak aneh jika ada yang menyimpulkan jika konsepsi ini bertujuan terhadap hidup manusia itu sendiri.tidak lain juga tidak bukan ,merupakan bersatuan antara manusia dengan Tuhan –nya yakni yang lebih terkenal dengan (Manunggaling – kawula kelawan gusti/).
Siti Jenar….
Dalam pandangan- nya , Tuhan merupakan dzat yang telah mendasari sebagai salah satu sebab wujud seperti
1.adanya manusia,
2.flora, fauna
dan segala – segala nya yang ada ini maupun yang Qoib, sekaligus juga telah menjiwai dari segala sesuatu yang berbentuk maupun yang berwujud,ini keberada - annya tergantung dengan adanya dzat itu itu sendiri. Ini telah dibuktikan dari perkataan Siti Jenar jika dirinya telah memiliki mempunyai sifat maupun secitra dengan Tuhan atau dengan hyang widi.
Namun banyak dari berbagai sumber maupun penulis bisa diketahui jika benturan – benturan kepentingan – kepentingan seperti
Kerajaan /demak /yang /di dukungn oleh/ para Wali – wali /yang telah merasa/ yakni (hegemoninya/) telah terancam /ini bukan hanya/ sebatas tentang /keagama’an/ saja, namun juga/ dukungan yang/ terang – terangan /dan nyata di lakukan/ secara politis demi/ tegaknya /yakni pemerintahan /maupun juga Kesultanan/ yaitu di tanah Jawa (seperti dengan aliansi berupa bentuk yakni sultan mengembangkan yaitu kemapanan terhadap politik sedang kan para Wali – wali menghendaki yakni perluasan wilayah - wilayah penyebaran agama /).
Siti jenar ………….
Dengan sisa pengikut – pengikut majapahit yang tidak mau menyingkir yakni ke timur yang masih beragama (hindu-budha) yang pada ahirnya memunculkan yakni para tokoh- tokoh ( kontraversial) dengan berbagai macam ajaran – ajaran - nya yang telah dianggap sangat (subversive/) yakni seperti syekh siti jenar (Nah,mungkin besar kemungkinan jika secara diam-diam yakni (ki - kebokenongo) ingin mengembalikan yakni kekuasa’an politik maupun juga sekaligus tentang keagama’an yaitu hindu-budha sehingga ahirnya ia bergabung
Namun juga
Ini bisa jadi,sebab tragedi siti jenar merupakan atau bisa mencerminkan yaitu perlawanan antara para kaum pinggiran terhadap kaum (hegemoni sultan demak) yang telah memperoleh yaitu dukungan maupun legitimasi yakni spiritual oleh para Wali –wali saat itu sangatlah berpengaruh. Disinilah mungkin politik hingga agama di atau bercampur-aduk,yang pada ahirnya muncul - lah pemenang, yang ini ternyata terkadang /tidak /didasarkan /pada /semangat /kebenaran/.
Siti jenar……..
Kaitan – nya ajaran – ajaran yakni Siti Jenar tersebut dengan yakni
manunggaling – kawula lan gusti seperti telah ditulis di atas, perlu di ketahui di sini jika sepanjang
tulisan – tulisan yang mengenai /siti jenar/ yang telah diketahui, tidak ada maupun tidak dapat di eksplisit secara ataupun dapat menyimpulkan jika ajaran – ajaran - nya tersebut merupakan / Manunggaling /Kawula kelawan/ Gusti, yang ini merupakan yakni asli dari bagian dari budaya /
Budaya tanah Jawa/. Sebab manunggaling /kawula /gusti /pada dasarnya yakni khusus dalam sebuah bentuk konteks yaitu religi seperti spiritual yakni / )
( seperti yang di tulis Ir. Sujamto) dalam sebuah bukunya yakni Pandangan tentang hidup jawa /(1997),merupakan pengalaman /pribadi yang /bersifat tidak terbatas seperti (infinite/) sehingga tidak mungkin dapat dilukiskan maupun tidak dapat dengan kata – kata untuk hingga sulit dapat dimengerti oleh orang lain. Jika orang tersebut hanya mungkin jika dapat mengerti /memahami dari pengalaman jika pernah mengalami - nya sendiri/.
Dikatakan jika dapat berkualitas, Seperti dengan manunggaling – kawula lan Gusti/ merupakan tataran yang sangat tertinggi /hingga manusia dalam perjalanan meningkatkanyakni kualitas diri pribadinya . Tataran seperti ini dapat di sebut yakni (Insan Kamilnya/) atau seperti dengan yang terkenal dengan (Jalma Winilisnya/) aliran kepercayaan = kepercayaan tertentu maupun juga seperti (Satriyapinandhita/ )dalam pandangan maupun konsepsi Jawa umum – nya/, Titik Omeganya/(Teilhard de Chardin/) atau lebih jelasnya (Kresnarjunasamvadanya /Radhakrishnan/). Penting bukanlah pengalamanya ,Namun (kualitas diri/) yaitu pertahankan dapat / konsisten/ di kehidupan nyata dalam menjalin hubungan masyarakat/. Pengalaman haruslah tetap menjadi pengalaman, Seperti pengalaman /paling tinggi yaitu bentuk /manunggaling kawula lan Gusti,
Seperti dalam kekhusuk-an saat manusia tersebut sedang semedi di malam hari ,Hingga mendapatkan yakni pengalaman mistik maupun juga pengalaman religius yang biasa disebut dengan /manunggaling kawula lan gusti, sama sekali juga tidak ada lagi seperti
1.harga maupun manfaat - nya
2.besok juga lusa
3.kemudian dapat menipu
4.maupun juga dapat mencuri
5.atau juga dapat korupsi
6.atau juga dapat melakukan yakni tindakan yang tercela.
Seperti kisah dewa ruci/ menceritakan yakni
1.kejujuran dan
2.keberanian membela kebenaran,
Yang tidak dapat terjadi jika tanpa kesucian tidak mungkin
bima dapat berjumpa dengan dewa ruci.
Dapat di simpukan ……….
Manunggaling /Kawula lan Gusti /bukanlah ilmu melainkan hanya sebagai sesuatu yakni pengalaman, yang di alami sendirinya seperti dengan
1.tidak ada masalah yang boleh
2.atau tidak boleh,
3.maupun juga tidak ada- nya ketentuan/aturan/ tertentu,yang boleh percaya atau tidak percaya.
Nah pada ahirnya
Kita dapat akhiri kisah singkat yakni tentang /syekh siti jenar/, mari bersama-sama untuk saling merenungkan yakni kalimat seperti berikut ini yang berbunyi /Janganlah/ Kita mencela atas keyakinan maupun kepercaya’an orang lain, sebab Kita juga belum tentu jika keyakinan maupun juga kepercaya’an Kita itu yang merupakan paling benar sendiri/.Ingat Allah menciptakan mausia tidaklah sama dan Ilmu/ Allah /tidaklah
Kita dapat /mengukurnya ./Bahkan lautanpun / tidak akan sanggup untuk menampungnya /.
Janganlah suka menghina
Mencela
Membunuh
Sayangilah sesama ,Sebab Allah menciptakan manusia dan mahluknya sekalian alam dan yang nyata maupun Qoib hanyalah untuk dapat bershukur dan menyembah atas segala yang telah di berikanya Allah menciptakan segala sesuatu bukan buruk namun yang terbaik untuknya .Maka janganlah merasa paling benar sendiri dengan mengatas namakan kepercaya’anya maupun keyakinan sendiri - sendiri.Allah itu maha
Pen-nyayang pengasih,
Maka Kita tidaklah benar jika harus saling salah dan menyalahkan .Saling welas asih lah dari segala sesuatu sayangilah segala sesuatu sepeti menyayangi dirimu sendiri.di atas langit masih ada langit /apa yang di tabur pasti kau akan menu’ai .Seperti apa yang Kita tabur .Jadi perbeda’an bukanlah suatu hal;angan menuju tuhanya….
Maka janganlah merasa paling benar sendiri sebab yang paling benar hanya Allah semata .
terima kasih ……..Kurang lebihnya minta maaf
bersambung ……….Tentang sidang para wali……
Sidang para Wali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar